Friday, October 23, 2015

Kampung Yang Masih Memegang Adat Sunda

Masyarakat Sunda adalah suatu kelompok masyarakat budaya yang tingal di bagian barat pulau Jawa. Tanah Sunda biasa disebut Pasundan dan Parahyangan, Masyarakat sunda memiliki peradaban yang cukup tua dimulai dari kerajaan Taruma nagara, Sunda-Galuh, Pakuan-Pajajaran, sampai masa masuknya agama islam Kesultanan banten, Cirebon dan Sumedang larang. Masyrakat pasundan sebulum agama Islam masuk menganut kepercayaan Sunda Wiwitan atau agama karuhun (leluhur).
Hampir 98% masyarakat pasundan adalah Islam namun ada sebagian kecil yang masih menganut adat istiadan sunda wiwitan sampai masa kini. Di bawah ini beberapa tempat yang masih menjadga tradisi Kesundaan mungkin bisa jadi rujukan untuk pariwisata.

1. Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi - Jawa Barat


Kampung adat ini berlokasi di Kecamatan Cisolok, Sukabumui tepatnya di Kaki gunung Hamilum, akses terdekat adalah via Pelabuhan Ratu. Yang unik kampung ini masih memengang adat istiadat Kasundaan yang lekat. Keunggulan di kampung ini adalah budaya bertani beras dan menyimpannya di sebuah leuit (lumbung). Masyarakat Ciptagelar tidak boleh memperdagangkan beras dan hasil tani lain mereka masih menggunakan sistem barter untuk hasil tani. Dipimpin oleh sesepuh yang digelari Abah (Bapak). Yang unik wilayah ini rumah pun masih bergaya adat sunda tempo dulu bahkan tidak menggunakan genteng.

2. Kampung Naga, Garut - Jawa Barat


Terletak di Kecamatan Salawu, Tasikmalaya kampung ini merupakan salah satu kampung yang memegang tradisi leluhur. Mereka masyarakat ekslusif masih memegang adat tradisi sunda meskipun begitu masyarakat Kampung Naga mengaku bahwa mereka sudah beragama islam. Masyarakat kampung naga sering dijadikan objek penelitian Antopologi dan sebagai contoh masyarakat peralihan dari Hindu menuju Islam.

3. Kampung Cigugur, Kuningan Jawa-Barat


Lokasinya di Kecamatan Cigugur Kuningan. Yang unik dari kamung adat ini mereka masih memegang teguh kepercayaan Djawa-Sunda. Merupakan sinkretis antara kepercayaan Kejawen, Sunda wiwitan dan Islam. Pemimpin dari masyarakat Cigugur adalah Kiyai Madrais merupana tokoh bagi masyarakat Cigugur. Selain itu ada Kolam yang disucikan di kampung ini konon Ikan nya itu merupakan jelmaan dewa. Hampir sama seperti kampng adat lainya bisanya mereka sering mengadakan perayaan seren taun. Atau harvest time (Hari panen) yang diadakan biasanya setahun sekali.

4. Kampung Kanekes, Lebak - Banten


Orang Belanda menyebut mereka adalah orang baduy merujuk pada orang arab yang masih mengembara/ Pedalaman. Mereka hidup di desa Cibeo sebenarnya nama mereka aslinya bukan orang baduy tapi Urang Cibeo namun karena penamaan itu lebih pupuler maka kita sering menyebutnya dengan istilah baduy. Desa cibeo terletak di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Mereka adalah masyarakat adat sunda terbagi menjadi dua baduy luar dan dalam dibedakan dengan baju yang mereka pakai baju hitam untuk baduy luar sedangkan putih untuk baduy dalam. Sejarah mencatat mereka dulunya adalah orang-orang yang melarikan diri dari proses peralihan hindu ke islam dan mereka menetap di pedalaman.Ketua adat di kanekes disebut Pu'un dan mereka punya sistem pemerintahannya sendiri.
Satu tahun sekali mereka sering melakukan acara seren tahun biasanya mereka membagikan hasil bumi ke pemimpin-peminpin mulai dari bupati, gubernur sampai dengan presiden. Bahkan mereka berjalan dari Kampung mereka menuju jakarta tanpa menggunakan alat transpotasi.

Share this

0 Comment to "Kampung Yang Masih Memegang Adat Sunda"

Post a Comment